Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu kabupaten
di Provinsi Lampung. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kalianda. Kabupaten ini
memiliki luas wilayah 2.109,74 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih
923.002 jiwa (LSDA 2007).
Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak
antara 1050 sampai dengan 1050450 Bujur Timur dan 50150 sampai dengan 60
Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini daerah Kabupaten Lampung
Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia merupakan daerah tropis.
Kabupaten Lampung Selatan bagian selatan
meruncing dan mempunyai sebuah teluk besar yaitu Teluk Lampung. Di Teluk
Lampung terdapat sebuah pelabuhan yaitu Pelabuhan Panjang dimana kapal-kapal
dalam dan luar negeri dapat merapat. Secara umum pelabuhan ini merupakan faktor
yang sangat penting bagi kegiatan ekonomi penduduk Lampung, terutama penduduk
Lampung Selatan. Pelabuhan ini sejak tahun 1982 termasuk dalam wilayah Kota
Bandar Lampung.
Di bagian selatan wilayah Kabupaten
Lampung Selatan yang juga ujung Pulau Sumatera terdapat sebuah pelabuhan
penyeberangan Bakauheni, yang merupakan tempat transito penduduk dari Pulau
Jawa ke Sumatera dan sebaliknya. Dengan demikian Pelabuhan Bakauheni merupakan
pintu gerbang Pulau Sumatera bagian selatan. Jarak antara Pelabuhan Bakauheni
(Lampung Selatan) dengan Pelabuhan Merak (Propinsi Banten) kurang lebih 30
kilometer, dengan waktu tempuh kapal penyeberangan sekitar 1,5 jam. Kabupaten
Lampung Selatan mempunyai daerah daratan kurang lebih 2.109,74 km² (LSDA 2007),
dengan kantor pusat pemerintahan di Kota Kalianda.
Saat ini Kabupaten Lampung Selatan dengan
jumlah penduduk 923.002 jiwa (LSDA 2007), memiliki luas daratan + 2.109,74 km2
yang terbagi dalam 17 kecamatan dan terdiri dari 248 desa dan 3 kelurahan.
Dan pada zaman kemerdekaan pengairan
teknis tersebut masih terus dilanjutkan sesuai dengan pengembangan teknis yang
direncanakan hingga sekarang.
Adapun nama Kota Metro sebenarnya dari
bahasa Jawa "Mitro", yang berarti sahabat (tempat berkumpulnya orang
untuk bersahabat atau menjalin persahabatan).
Dan menurut bahasa Belanda
"Meterm" yang berarti pusat (centrum) dengan demikian diartikan
sebagai suatu tempat yang diletakkan strategis Mitro yang berarti sahabat, hal
tersebut dilatarbelakangi dari kolonisasi yang datang dari berbagai daerah
diluar wilayah Sumatera. Pada zaman kemerdekaan nama Kota Metro tetap Metro.
Dengan berlakunya pasal 2 Peraturan Peralihan Undang-undang Dasar 1945 maka
Metro menjadi Kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati pada tahun 1945,
yang pada waktu itu Bupati yang pertama menjabat adalah Burhanuddin
(1945-1948).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar